Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024

Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2024 akan dilaksanakan di Musyawarah Pelayanan Kalimantan Timur II sebagai tuan rumah

Jumat, November 26, 2010

Sayembara "Gong Perdamaian Nusantara"

SAYEMBARA WISATA LOMBA GAMBAR
"GONG PERDAMAIAN NUSANTARA" (GPN)

Pendaftaran dan Pengambilan Formulir :
Tanggal 25 Nopember - 2 Desember 2010 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara Sub Bidang Pengelolaan Obyek dan Sarana kepariwisataan.

Contak Person :
1. Jamli - HP. 08125567469 - 081254560795
2. Wagiman - HP. 081347071709

Total Hadiah :
Juara I - Rp.45.000.000,-
Juara II - Rp.32.000.000,-

Penyerahan Gambar :
Paling lambat Kamis, 9 Desember 2010 (hari kerja)

Technical Meeting :
Kamis, 02 Desember 2010 - pukul 11.00 wita
Tempat : Ruang Rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Demikian untuk diketahui.

www.tuanisianipar.blogspot.com

Kamis, November 25, 2010

Kutai Kartanegara: "Lokomotif Kebangkitan Ras Nusantara"

Kutai Kartanegara : "Lokomotif Kebangkitan Ras Nusantara"

Melalui penempatan "Gong Perdamaian Nusantara (GPN)" di Kutai Kartanegara serta tekad kuat Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara beserta seluruh komponen masyarakat, saya yakin dari tanah Kutai ini akan menjadi "Sumber Kebangkitan Ras Nusantara" yang agung yang dapat memimpin peradaban dunia.

Pada masa lalu di tanah Kutai ini sudah melahirkan berbagai peradaban besar. Dinasti Warman yang bermula (Mula=Asal) dari tanah Kutai, pernah berjaya sampai ke Kamboja (daratan Asia sekarang) yang dikenal bernama Raja Jayawarman. Raja Kamboja yang berkuasa dan berjaya di Asia Tenggara pada sekitar abad 7-8 Maehi merupakan keturunan langsung Raja Mulawarman yang agung dari tanah Kutai.

Saya sangat menghargai semangat dan tekad Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menempatkan dan membangun Monumen Agung "Gong Perdamaian Nusantara" di tanah Kutai. Kita yang hadir diruang ini kelak dicatat oleh sejarah sebagai pelaku utama era kebangkitan Ras Nusantara.

Mulai saat ini, Tanah Kutai dicatat oleh sejarah dengan tinta emas, membawa era baru, era yang membanggakan sebagai "Sumber Spirit kebangkitan Ras Nusantara" yang agung.

The Spirit of Nusantara

The Spirit of Nusantara
Tiga Kelompok Ras Nusantara Masa Kini Menurut Presiden Perdamaian Dunia
oleh : "Djuyoto Suntani"


Pertama
Mereka yang lahir dan besar di Asia Tenggara, seperti Suku Jawa, Sunda, Batak,
China, Bugis, Minang, Bali, Aceh, Melayu, Philipino, Thai, Vietnam, Papua, dll.

Kedua
Mereka yang tinggal di luar tetapi memiliki hubungan sosial, sejarah dan budaya
dengan Asia Tenggara, seperti Barack Hussein Obama (Presiden Amerika Serikat)

Ketiga

Mereka yang memilih tinggal, berkarya dan mencari kehidupan di Asia Tenggara,
seperti grup musik Sufi DEBU, pemain bola Christian Gonzales, dll.

Gong Perdamaian Dunia

Eksitensi "Gong Perdamaian Nusantara" (Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Nusantara)
"Monumen Nusantara Raya" di Kutai Kartanegara, dengan ikon utama bernama "Gong Perdamaian Nusantara (GPN), yang menampilkan :
- Lingkaran Luar
: Logo 444 Kabupaten/Kota se-Indonesia

- Lingkaran Tengah : Logo 33 Provinsi se-Indonesia

- Lingkaran Dalam : * Tulisan "Gong Perdamaian Nusantara", * Sepasang Bunga (kiri-kanan), symbol keindahan dan keseimbangan, * Tulisan "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Nusantara"

- Lingkaran Inti : simbol 5 Agama yang diakui secara resmi Bangsa Indonesia.

- Lingkaran Puncak : Peta NKRI (negara Kesatuan Republik Indonesia)

Seminar Sehari tentang Pengembangan Wisata

Seminar Sehari Tentang Pengembangan Wisata,
dengan Tema: Membuka Cakrawala Sejarah dan Budaya Kutai untuk Mendukung Pembangunan Monumen Gong Perdamaian Nusantara dalam rangka Meningkatkan Kunjungan Wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara.
oleh: Djuyoto Suntani (Presiden Komite Perdamaian Dunia)

menyampaikan materi dalam Seminar Sehari (Kamis,25/11) di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara. Dalam seminar ini para peserta berasal dari SKPD Instansi terkait, Guru, Mahasiswa, SMU, Kepolisian, Budayawan, dlsb.

Sambutan Rita Widyasari (Bupati Kutai Kartanegara) yang dibacakan oleh Drs.H.Fahrodin (Plt. Kadis Budpar Kukar) menyampaikan, Gong Perdamaian Nusantara ini yang merupakan Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Nusantara dapat menjadi nilai tambah dan menjadi wisata handalan, sektor pariwisata akan menjadi harapan konsep pembangunan berkelanjutan, sejarah yang kita miliki mestinya kita ketahui untuk kita miliki.

Kemudian setelah masa istirahat, dilanjutkan dengan penyampaian materi: Periodesasi Ras Nusantara Memimpin Peradapan Dunia.
1. Periode Nusantara Purba
a. Pada 13.000-12.000 tahun Sebelum Masehi, Ras Nusantara dikenal sebagai Bangsa Atlantis menjadi "Pusat Peradaban Dunia".
b. Semua Peradaban besar dunia, seperti peradaban Mesir, Yunani, Romawi, Babilon, Mesopotania, India, China, Maya, Inca, Aztek, Persia, Yahudi, dll, berasal dari Nusantara Purba.
c. Ras Nusantara adalah Ras Unggul yang melahirkan semua peradaban besar dunia.

2. Periode Nusantara Zaman Masehi
a. Pada abad 0-1 Masehi Dinasti Warman di Kutai menyatukan Nusantara. Dinasti Warman yang dimulai=Mula, Mulawarman, berkembang menyatukan Nusantara sampai pada masa Jayawarman yang pusatnya bergeser di Kamboja sekarang. Masa Jaya 70 tahun, kemudian pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
b. Tujuh abad kemudian (abad 7-8) bersatu lagi dalam Panji Kerajaan Sriwijaya di palembang sekarang. Masa jaya Sriwijaya berumur 70 tahun, kemudian pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil di Nusantara.
c. Tujuh abad kemudian (abad 14-15) bersatu lagi melalui kerajaan majapahit di Mojokerto-Jawa Timur sekarang. Usia 70 tahun, Majapahit melemah menjadi banyak kerajaan-kerajaan kecil di nusantara.
d. Tujuh abad kemudian (abad 20-21) bersatu lagi melalui Republik Indonesia dengan pusat di Jakarta. Menjelang usia 70 tahun (tahun 2015), Indonesia mulai banyak masalah, dirundung pertikaian.
e. Apakah HUT RI ke-70 tahun 2015, Ras Nusantara yang bersatu dalam Negara Republik Indonesia bakal "pecah" lagi?
f. Tugas kita bersama untuk mencegah jangan sampai pecah. Salah satu caranya yaitu melalui penciptaan dan pembangunan Monumen Nusantara Raya "Gong Perdamaian Nusantara" di Kutai Kartanegara ini yang menampung seluruh aspirasi daerah dalam "satu Gong".

3. Siklus Tujuh Abad Bersatu, 70 tahun Pisah
a. Ras Nusantara Zaman masehi punya hitungan siklus kehidupan tiap tujuh abad selalu bersatu, namun pada usia 70 tahun persatuan melemah, lantas bercerai. Masing-masing tokoh/raja bukin kerajaan-kerajaan (negara-negara kecil).
b. Uni Soviet dan Yugoslavia pecah pada usia 70 tahun. Uni Soviet yang super power, pada usia sekitar 70 tahun tiba-tiba pecah menjadi 15 negara merdeka. Yugoslavia pada usia sekitar 70 tahun, tiba-tiba pecah menjadi 6 negara.

4. "Gong Perdamaian Nusantara" sebagai Pemersatu Nusantara
a. kalau kita sudah tahu bahaya didepan mata yang mengancam perpecahan, maka mari kita sama-sama untuk mencegah. Salah satu caranya adalah dengan spirit "Gong Perdamaian Nusantara" sebagai "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Nusantara".
b. Dalam struktur "Gong Perdamaian Nusantara" diakomodir secara adil semua logo/symbol daerah sehingga tidak boleh ada yang merasa tidak diperhatikan.

5. Membawa Kejayaan Ras Nusantara Raya
a. Dibali ancaman perpecahan, mari kita sama-sama bangkit bersatu untuk membangun, mengangkat dan membawa Kejayaan Ras Nusantara Raya agar mampu memimpin Peradaban Dunia sebagaimana dilakukan nenek moyang dulu.
b. Dari spirit Monumen Raya "Gong Perdamaian Nusantara" di Kutai Kartanegara ini diharapkan sebagai lokomotif menuju kejayaan Ras Nusantara.

Jumat, November 12, 2010

Sosialisasi PERBUP Nomor 19 Tahun 2010


Sosialisasi dan tindak lanjut mengenai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penempatan Tenaga Harian Lepas (THL)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kutai Kartanegara melakukan Sosialisasi dan Tindak lanjut mengenai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penempatan Tenaga Harian Lepas (THL) yang berjumlah 70 orang yang ada di Disbudpar Kab. Kutai Kartanegara pada Jumat 12 Nop.2010 pukul 09.45 di ruang serba guna Disbudpar.

Sosialisasi ini dipimpin oleh Drs.H.Fahrodin (Plh.Kadis Budpar) dan didampingi oleh Drs.Yanto Haryanto (Kabag Kepegawaian), dalam kesempatan ini dijelaskan secara rinci mengenai Perbup untuk menjamin kejelasan status dan pelaksanaan tugas-tugas dari Tenaga Harian Lepas (THL) dilingkungan Pemkab Kukar. Sebagai catatan bahwa THL ini pada awalnya adalah pegawai honor T3D (Tenaga Tidak Tetap Daerah) yang akhir-akhir ini tidak jelas statusnya. tetapi dengan adanya Perbup ini maka akan mermbuat para THL akan semakin tenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

THL merupakan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diangkat dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan dan atau sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan. Pengangkatan THL bukan merupakan syarat dan bukan untuk diangkat sebagai CPNS. THL bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas teknis profesional dan administrasi pada SKPD atau unit organisasi lainnya dilingkungan Pememerintahan Daerah untuk jangka waktu yang ditentukan, demikian sebagian cuplikan beberapa pasal dalam Perbup Nomor 19 Tahun 2010.

Sesuai dengan Pasal 5 butir 2 dijelaskan besarnya penghasilan THL sbb:
SD (Rp.710.000,-), SLTP (Rp.766.720,-), SLTA/DI (Rp.830.480,-), DII (Rp.875.600,-), DIII (Rp.902.000,-), S1 (Rp.974.320,-), Pasca (Rp.1.004.960).

diakhir sosialisasi dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keputusan.

www.tuanisianipar.blogspot.com